Membaca Buku Kesehatan Mental: Manfaat di Tahun 2025

walatrasehatmata.biz.id – Di tengah pesatnya teknologi pada 2025, membaca buku kesehatan mental tetap relevan meskipun media sosial mendominasi. Aktivitas ini meningkatkan fokus, mengurangi stres, dan memperpanjang usia. Misalnya, studi Yale University menunjukkan membaca buku mengurangi risiko kematian hingga 20%. Selain itu, membaca melindungi otak dari penurunan kognitif, sebagaimana olahraga pagi mendukung kesehatan mental dalam artikel sebelumnya. Oleh karena itu, artikel ini mengulas manfaat membaca buku kesehatan mental, berdasarkan sumber seperti CNN Indonesia. Dengan demikian, Anda akan memahami pentingnya membaca di era digital.
Perpanjang Usia dengan Membaca
Membaca buku kesehatan mental memperpanjang harapan hidup, menurut VOI. Misalnya, penelitian Yale menemukan pembaca buku hidup lebih lama dibandingkan pembaca majalah. Selain itu, membaca 30 menit sehari mengurangi risiko kematian dini. “Membaca adalah investasi kesehatan jangka panjang,” ujar dr. Lisa Hartono, psikolog klinis, pada 6 September 2025. Karenanya, Perpanjang Usia menegaskan manfaat membaca untuk umur panjang.
Lindungi Fungsi Kognitif
Membaca buku kesehatan mental memperlambat penurunan kognitif, menurut Detik. Misalnya, studi longitudinal selama 14 tahun menunjukkan pembaca rutin mempertahankan daya ingat lebih baik. Selain itu, membaca membangun cadangan kognitif untuk melawan efek penuaan otak. Seperti gym meningkatkan fungsi otak dalam artikel sebelumnya, membaca melatih otak secara aktif. Oleh karena itu, Fungsi Kognitif menyoroti peran membaca dalam kesehatan otak.
Kurangi Stres dan Tingkatkan Suasana Hati
Membaca buku kesehatan mental, terutama fiksi, mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati, menurut PLoS One, dikutip dari Liputan6. Misalnya, siswa SMA yang membaca fiksi melaporkan emosi positif dan kecemasan lebih rendah. Selain itu, membaca menawarkan pelarian sehat dari tekanan, mirip dengan meditasi dalam artikel kesehatan mental sebelumnya. Dengan demikian, Kurangi Stres memperkuat manfaat emosional membaca.
Tingkatkan Kualitas Tidur
Membaca sebelum tidur mendukung membaca buku kesehatan mental dengan meningkatkan kualitas tidur, menurut ANTARA News. Misalnya, membaca 15-20 menit menenangkan pikiran dan menandakan waktu istirahat. Selain itu, penelitian menunjukkan pembaca tidur lebih lama dan jarang terbangun. Oleh karena itu, Kualitas Tidur menegaskan pentingnya membaca untuk istirahat berkualitas.
Tingkatkan Literasi Kesehatan
Membaca buku kesehatan mental meningkatkan pemahaman informasi kesehatan, menurut KabarBaik. Misalnya, pembaca rutin lebih mudah mengelola keputusan kesehatan, seperti memilih pola makan sehat ala Jepang dalam artikel sebelumnya. Selain itu, literasi kesehatan membantu komunikasi dengan dokter. Karenanya, Literasi Kesehatan mendukung pengelolaan kesehatan yang lebih baik.
Perkuat Keterampilan Sosial
Membaca fiksi memperkuat keterampilan sosial melalui contoh interaksi dalam cerita, menurut Bisnis.com. Misalnya, remaja yang membaca fiksi lebih empati dan percaya diri dalam bersosialisasi. Selain itu, pasar literatur global diprediksi tumbuh 3,8% hingga 2030, menurut Grand View Research. Dengan demikian, Keterampilan Sosial menunjukkan manfaat sosial membaca.
You may also like

Tips Psikolog Jaga Kesehatan Mental di Banjir Informasi Negatif

Skizofrenia dan Otak: Dampak dan Solusi 2025
