5 Tanda Kolesterol Tinggi Gen Z Harus Tahu

walatrasehatmata.biz.id – Kolesterol tinggi bukan lagi masalah lansia; Gen Z juga berisiko, meski gejalanya sering tidak kentara. Misalnya, tubuh memberikan sinyal seperti kram atau bercak kuning, tetapi Gen Z kerap mengabaikannya. Sementara itu, gaya hidup modern seperti konsumsi makanan cepat saji memperburuk kadar kolesterol. Dengan demikian, mengenali tanda-tanda ini penting untuk mencegah komplikasi serius di 2025. Pelajari lebih lanjut di Kesehatan Jantung.
Mengapa Gen Z Berisiko Kolesterol Tinggi?
Gaya Hidup Modern
Gen Z sering mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh, seperti gorengan atau makanan cepat saji. Misalnya, pola makan ini meningkatkan kolesterol tinggi. Sementara itu, kurang olahraga dan stres dari media sosial memperburuk risiko. Akibatnya, kadar kolesterol naik tanpa gejala jelas [follow:https://www.heart.org/en/health-topics/cholesterol].
Faktor Genetik
Riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi atau penyakit jantung meningkatkan risiko. Untuk instance, hiperkolesterolemia familial dapat muncul sejak usia muda. Selain itu, Gen Z mungkin merasa sehat, tetapi genetik tetap berperan. Oleh karena itu, pemeriksaan rutin sangat penting.
5 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan
1. Kram Saat Berjalan (Klaudikasio)
Penumpukan plak di arteri menyebabkan kram atau nyeri saat berjalan, dikenal sebagai klaudikasio. Misalnya, ini menandakan penyakit arteri perifer. Sementara itu, Gen Z sering menganggapnya kelelahan biasa. Dengan demikian, konsultasi dokter diperlukan jika kram berulang [nofollow:https://www.webmd.com/cholesterol-management/high-cholesterol-symptoms].
2. Riwayat Keluarga Penyakit Jantung
Riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi atau penyakit jantung meningkatkan risiko. Untuk instance, genetik memengaruhi kadar kolesterol sejak muda. Selain itu, perubahan gaya hidup seperti diet sehat membantu pencegahan. Akibatnya, konsultasi medis wajib bagi Gen Z dengan riwayat ini.
3. Bercak Kuning di Sekitar Mata (Xanthelasma)
Bercak kuning di kelopak mata, atau xanthelasma, menandakan timbunan kolesterol di bawah kulit. Misalnya, ini sering diabaikan karena tidak berbahaya. Sementara itu, xanthelasma mengindikasikan gangguan lipid. Dengan demikian, periksakan kolesterol tinggi segera.
4. Nyeri Dada Saat Beraktivitas
Nyeri dada saat olahraga atau stres menandakan penyempitan arteri akibat kolesterol berlebih. Untuk instance, Gen Z mungkin mengira ini nyeri otot biasa. Selain itu, berkurangnya aliran darah ke jantung berisiko serius. Oleh karena itu, tes kolesterol diperlukan jika nyeri berulang [nofollow:https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-cholesterol/symptoms-causes/syc-20350800].
5. Benjolan Lemak di Bawah Kulit (Xantoma)
Xantoma, benjolan lemak di siku, lutut, atau kaki, menandakan kolesterol tinggi. Misalnya, ini terkait hiperkolesterolemia familial pada Gen Z. Sementara itu, benjolan ini keras namun tidak nyeri. Akibatnya, pemeriksaan medis penting untuk mencegah komplikasi.
Cara Mencegah Kolesterol Tinggi di Usia Muda
Perubahan Gaya Hidup
Kurangi makanan tinggi lemak jenuh dan tambahkan serat seperti sayur dan buah. Misalnya, konsumsi alpukat dan kacang-kacangan menurunkan kadar kolesterol. Sementara itu, olahraga 30 menit sehari meningkatkan kesehatan jantung. Dengan demikian, gaya hidup sehat mencegah kolesterol tinggi.
Pemeriksaan Rutin
Gen Z dengan riwayat keluarga harus rutin cek kolesterol setiap 1-2 tahun. Untuk instance, tes lipid mendeteksi masalah dini. Selain itu, konsultasi dokter membantu merancang pencegahan. Oleh karena itu, deteksi dini menjaga kesehatan jantung.
Tips Praktis untuk Gen Z
- Batasi Makanan Cepat Saji: Pilih makanan rumahan kaya serat.
- Olahraga Teratur: Coba jalan cepat atau yoga 5 kali seminggu.
- Pantau Gejala: Catat kram atau nyeri untuk laporan ke dokter.
- Konsumsi Air: Minum 2 liter air murni untuk metabolisme.
- Konsultasi Dokter: Cek kolesterol di usia 20 jika ada riwayat keluarga.
Kesimpulan
Kolesterol tinggi pada Gen Z sering tidak kentara, tetapi tanda seperti kram, xanthelasma, dan nyeri dada tidak boleh diabaikan. Misalnya, riwayat keluarga dan gaya hidup memengaruhi risiko. Sementara itu, perubahan pola makan dan pemeriksaan rutin mencegah komplikasi. Dengan demikian, Gen Z dapat menjaga kesehatan jantung di September 2025. Ikuti di Kesehatan Jantung atau Gaya Hidup Sehat.
You may also like

Orang Tertua Jepang 114 Tahun Resep Umur Panjang

Jaga Jantung Sehat dengan Pola Makan
