Waspadai Diabetes pada Anak: Fakta, Risiko, dan Pencegahan

walatrasehatmata.biz.id – Diabetes pada anak Indonesia mengkhawatirkan, dengan kasus naik 70 kali lipat dalam 10 tahun terakhir, mencapai 1.000+ kasus di 13 kota (IDAI, 2025). Penyakit ini terbagi tipe 1 (autoimun) dan tipe 2 (obesitas, pola makan buruk), gejala mirip: sering pipis, haus, lelah. Risiko tinggi pada anak perempuan (60%) usia 10-14 tahun. Pencegahan via gaya hidup sehat, skrining sekolah. Artikel ini bahas diabetes pada anak Indonesia, penyebab, gejala, pengobatan, pencegahan, dan update 2025.
Penyebab Diabetes pada Anak
Diabetes tipe 1 autoimun, sistem imun serang sel pankreas (insulin kurang), sering pada anak 0-18 tahun. Sebagai contoh, faktor genetik (orang tua/saudara diabetes). Selain itu, tipe 2 dari obesitas (1/10 anak), makanan tinggi gula/lemak, jarang olahraga, gadget berlebih. Dengan demikian, kasus tipe 2 naik 70 kali lipat (IDAI). Oleh karena itu, pola makan sejak dini kunci. Akibatnya, risiko turun 50%.
Gejala Diabetes pada Anak
Gejala diabetes pada anak mirip tipe 1 dan 2: Sering buang air kecil, haus berlebih, lapar terus, lelah, berat badan turun, mual, ruam popok, napas bau buah. Sebagai contoh, keto-asidosis diabetik (KAD) picu nyeri perut, sesak napas, dehidrasi. Selain itu, akantosis nigrikans (kulit gelap ketiak/leher). Dengan demikian, deteksi dini cegah komplikasi. Oleh karena itu, cek dokter jika gejala muncul. Akibatnya, pengobatan cepat.
Pengobatan Diabetes pada Anak
Pengobatan diabetes pada anak tipe 1: Insulin suntik/hari, monitoring gula darah. Sebagai contoh, pompa insulin Rp 100 juta. Selain itu, tipe 2: Diet seimbang, olahraga, obat metformin (Rp 50.000/bulan). Dengan demikian, kadar gula stabil. Oleh karena itu, edukasi keluarga wajib. Akibatnya, kualitas hidup naik.
Pencegahan Diabetes pada Anak
Pencegahan diabetes pada anak fokus gaya hidup sehat: Makan sayur/buah, olahraga 60 menit/hari, batasi gula <25 g/hari, kurangi gadget 2 jam/hari. Sebagai contoh, program Kemenkes skrining SD (kelas 3-4) deteksi dini. Selain itu, cukai minuman manis 20% kurangi konsumsi (CISDI). Dengan demikian, obesitas turun 10%. Oleh karena itu, orang tua pantau BMI. Akibatnya, generasi sehat.
Update Diabetes Anak Indonesia 2025
Update 2025: Kasus diabetes anak 1.000+ di 13 kota, 60% perempuan usia 10-14 tahun (IDAI/BPJS). Sebagai contoh, skrining ulang tahun mulai SD. Selain itu, biaya pengobatan Rp 20 triliun/tahun. Dengan demikian, regulasi cukai MBDK 20% diterapkan. Oleh karena itu, edukasi sekolah naik. Akibatnya, prevalensi turun 15%.
Diabetes pada anak Indonesia naik 70 kali lipat, cegah dengan gaya hidup sehat. Gejala sering pipis butuh deteksi dini. Oleh karena itu, mulai 2025. Sebagai contoh, batasi gula. Selain itu, olahraga bersama. Dengan demikian, anak sehat. Akhirnya, diabetes turun!
You may also like

Sikat Gigi Sejak Dini, Kunci Gigi Sehat Seumur Hidup

