Kolera: Gejala, Penularan, Pengobatan & Pencegahan 2025

walatrasehatmata.biz.id – Kolera tetap jadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim hujan dan banjir. Sebagai contoh, Kemenkes catat 137 kasus kolera Jan–Okt 2025, naik 42 % dari tahun lalu (data 18 November 2025). Oleh karena itu, kenali gejala dini dan cara pencegahan agar tidak sampai fatal.

Gejala Kolera (Muncul 12 Jam – 5 Hari Setelah Terinfeksi)

• Diare “air cucian beras” → cair, putih keruh, volume sangat banyak (bisa 1 liter/jam)
• Muntah hebat tanpa mual sebelumnya
• Kram perut & kaki
• Dehidrasi berat: mata cekung, kulit kering, tekanan darah turun, syok
• Tanpa pengobatan → kematian dalam 1–3 hari (mortality rate 50–60 %)

Cara Penularan

• Minum air tercemar tinja penderita (sumur, air leding bocor, es batu)
• Makan makanan mentah/ kurang matang yang terkontaminasi (kerang, lalapan, buah potong)
• Sayur yang disiram air got tercemar
• Bukan lewat udara atau kontak biasa

Pengobatan Kolera (90 % Sembuh Jika Cepat Ditangani)

1. Rehidrasi segera

   • Oralit (ORS) → 1 liter setiap diare cair
   • Kalau sudah syok → infus Ringer Laktat 100 ml/kgBB dalam 3 jam pertama

2. Antibiotik (dokter saja)

   • Doxycycline, Azithromycin, atau Ciprofloxacin → kurangi durasi diare 50 %

3. Suplemen zinc (khusus anak) → percepat sembuh

Pencegahan Kolera Paling Efektif

Daerah Rawan Kolera di Indonesia 2025

• Jakarta Utara & Jakarta Barat (banjir rob)
• Semarang, Pekalongan, Tegal
• Aceh, Sumut, Kalsel (musim hujan)

Kolera sangat mudah dicegah asal kita jaga air bersih dan kebersihan makanan. Oleh karena itu, kalau muncul diare cair tiba-tiba + muntah hebat, langsung ke puskesmas/RS — jangan tunggu dehidrasi!