Gaya Hidup Sehat Jepang: Rahasia Panjang Umur Anak

walatrasehatmata.biz.id – Jepang memimpin dunia dengan harapan hidup tinggi dan anak-anak tersehat, menurut penelitian The Lancet pada 2025. Warga Jepang hidup hingga usia 80 tahun, dengan 73 tahun bebas penyakit. Naomi Moriyama, penulis Secrets of the World’s Healthiest Children, mengungkap rahasia gaya hidup sehat Jepang. Misalnya, pola makan rendah kalori dan aktivitas fisik rutin menjadi kunci. Selain itu, pendidikan gizi di sekolah membentuk kebiasaan sehat sejak dini. Oleh karena itu, artikel ini mengulas gaya hidup sehat Jepang, berdasarkan sumber seperti CNN Indonesia. Dengan demikian, Anda akan memahami cara menerapkannya.
Pola Makan Rendah Kalori
Masyarakat Jepang mengonsumsi makanan rendah kalori, kaya ikan, sayuran, dan biji-bijian, menurut VOI. Misalnya, mereka menyantap nasi dalam mangkuk kecil, sup miso, dan tiga lauk seperti ikan, tofu, serta sayuran. Naomi Moriyama menyarankan meniru porsi kecil ini. Selain itu, konsumsi daging dan produk susu lebih sedikit dibandingkan negara maju lain. “Porsi kecil mencegah kelebihan kalori,” ujar Moriyama pada 6 September 2025. Karenanya, Pola Makan mendukung gaya hidup sehat Jepang.
Pengendalian Fleksibel
Jepang menerapkan pengendalian fleksibel dalam gaya hidup sehat Jepang, menurut Detik. Misalnya, anak-anak boleh menikmati camilan seperti es krim, tetapi dalam porsi kecil dan jarang. Selain itu, orang tua menghindari menyimpan makanan manis dalam jumlah besar di rumah. “Kami menikmati pizza, tapi porsinya terkontrol,” kata Moriyama. Dengan demikian, Pengendalian Fleksibel mencegah keinginan berlebihan tanpa larangan ketat.
Manfaat Nasi dalam Diet
Nasi, makanan pokok Jepang, tidak meningkatkan berat badan jika dikonsumsi dengan benar, menurut Liputan6. Misalnya, sushi menggabungkan nasi dengan ikan dan rumput laut, menurunkan indeks glikemik. Selain itu, ahli gizi menyatakan nasi tidak berdampak buruk pada non-diabetes. Oleh karena itu, Manfaat Nasi menegaskan peran nasi dalam gaya hidup sehat Jepang.
Aktivitas Fisik Rutin
Lebih dari 98% warga Jepang berjalan kaki atau bersepeda setiap hari, menurut WHO, dikutip dari ANTARA News. Misalnya, aktivitas ini memenuhi standar 60 menit aktivitas fisik harian. Selain itu, jalan kaki, seperti dijelaskan dalam artikel sebelumnya tentang perut buncit, membakar lemak secara efektif. Karenanya, Aktivitas Fisik menjadi pilar gaya hidup sehat Jepang.
Orang Tua sebagai Teladan
Orang tua Jepang mengajarkan gaya hidup sehat Jepang dengan menjadi contoh bagi anak-anak, menurut KabarBaik. Misalnya, mereka memperkenalkan sayuran dan buah sejak dini tanpa melarang camilan. Selain itu, sikap non-otoriter mendorong anak menikmati makanan sehat. “Jadilah teladan, bukan pengatur,” ujar Moriyama. Dengan demikian, Teladan Orang Tua membentuk kebiasaan anak.
Pendidikan Gizi di Sekolah
Sekolah di Jepang mendukung gaya hidup sehat Jepang melalui makan siang bergizi, menurut Bisnis.com. Misalnya, anak-anak menerima makanan sehat tanpa pilihan lain, mendorong kebiasaan makan yang baik. Selain itu, mereka belajar pertanian, gizi, dan cara memasak. Pasar kesehatan anak global diprediksi tumbuh 4,2% hingga 2030, menurut Grand View Research. Oleh karena itu, Pendidikan Gizi memperkuat kesehatan generasi muda.
You may also like

Anak Makan Sayur: 5 Cara Seru di 2025

Minum Air Mentah 2025: 5 Bahaya dan Solusi Aman
