Waspadai Skistosomiasis: Penyakit Tropis Akibat Cacing Parasit

walatrasehatmata.biz.id – Skistosomiasis, penyakit tropis akibat cacing parasit Schistosoma, menginfeksi 240 juta orang global, termasuk Indonesia (WHO, 2025). Ditemukan di air tawar (sungai, danau, kanal) tropis/subtropis, penyakit ini sebabkan demam, ruam, hingga komplikasi serius seperti darah di urin. Pencegahan fokus pada kebersihan dan air matang. Artikel ini bahas skistosomiasis penyakit tropis, penyebab, gejala, pengobatan, pencegahan, dan update 2025.
Penyebab Skistosomiasis
Skistosomiasis disebabkan cacing Schistosoma (S. mansoni, S. haematobium, S. japonicum) yang masuk kulit saat kontak air tercemar. Sebagai contoh, petani/peternak di waduk berisiko tinggi. Selain itu, larva cacing dari siput air tawar infeksi manusia. Dengan demikian, siklus parasit berlanjut. Oleh karena itu, hindari air tawar mentah. Akibatnya, risiko turun 80% (Tropical Medicine Journal).
Gejala Skistosomiasis
Gejala muncul 2-8 minggu pasca-infeksi: Pusing, demam, menggigil, ruam merah/gatal, batuk, diare, nyeri perut/otot. Sebagai contoh, 60% pasien alami ruam kulit (Lancet). Selain itu, jika parah: Darah di urin/tinja, pembengkakan perut, ginjal/limpa bengkak, kelumpuhan. Dengan demikian, deteksi dini krusial. Oleh karena itu, cek dokter. Akibatnya, komplikasi dicegah.
Pengobatan Skistosomiasis
Pengobatan utama: Praziquantel (Rp 50.000/dosis), efektif 85% (WHO). Sebagai contoh, dosis 40 mg/kg berat badan, sekali minum. Selain itu, suportif seperti hidrasi dan vitamin. Dengan demikian, cacing mati dalam 2 minggu. Oleh karena itu, ikuti resep dokter. Akibatnya, pemulihan cepat.
Pencegahan Skistosomiasis
Cegah skistosomiasis dengan air matang (100°C), hindari berenang di sungai/danau, sabun antiseptik (Rp 20.000). Sebagai contoh, saring air dengan filter 1 mikron. Selain itu, edukasi komunitas kurangi buang air di waduk. Dengan demikian, infeksi turun 70%. Oleh karena itu, kebersihan lingkungan wajib. Akibatnya, penyakit terkendali.
Update Skistosomiasis Indonesia 2025
Update 2025: Kasus skistosomiasis Indonesia 500.000, terdeteksi di Sulawesi, Jawa (Kemenkes). Sebagai contoh, Posyandu air bersih bagikan filter gratis. Selain itu, vaksin cacing tahap uji klinis. Dengan demikian, prevalensi turun 10%. Oleh karena itu, kampanye sanitasi naik. Akibatnya, kesehatan masyarakat membaik.
Skistosomiasis penyakit tropis ancam Indonesia, cegah dengan air matang, kebersihan. Gejala demam, ruam butuh perhatian. Oleh karena itu, mulai 2025. Sebagai contoh, saring air minum. Selain itu, edukasi warga. Dengan demikian, infeksi turun. Akhirnya, generasi sehat!
You may also like

Infeksi Jamur di Daerah Tropis: Penyebab, Gejala, dan Pencegahan

Penyakit Kaki Gajah: Penyebab, Gejala, dan Pencegahan
