Day: September 6, 2025

Membaca buku kesehatan mental

walatrasehatmata.biz.id – Di tengah pesatnya teknologi pada 2025, membaca buku kesehatan mental tetap relevan meskipun media sosial mendominasi. Aktivitas ini meningkatkan fokus, mengurangi stres, dan memperpanjang usia. Misalnya, studi Yale University menunjukkan membaca buku mengurangi risiko kematian hingga 20%. Selain itu, membaca melindungi otak dari penurunan kognitif, sebagaimana olahraga pagi mendukung kesehatan mental dalam artikel

Olahraga pagi sehat

walatrasehatmata.biz.id – Olahraga pagi sehat menawarkan manfaat luar biasa untuk fisik dan mental, membantu Anda memulai hari dengan energi dan fokus. Aktivitas ringan seperti jalan kaki atau yoga meningkatkan stamina, suasana hati, dan kualitas tidur. Misalnya, penelitian dari Harvard Health menunjukkan olahraga pagi meningkatkan aliran oksigen ke jantung dan paru-paru. Selain itu, olahraga ini melatih

Manfaat gym otak

walatrasehatmata.biz.id – Pernyataan kontroversial Timothy Ronald yang menyebut penggiat gym “kurang pintar” memicu kritik tajam pada September 2025. Dokter spesialis kedokteran olahraga, dr. Andhika Raspati, menegaskan bahwa gym justru memberikan manfaat gym otak. Misalnya, latihan gym meningkatkan aliran darah ke otak dan pelepasan dopamin. Selain itu, perencanaan latihan dan nutrisi melibatkan pemikiran kritis. Oleh karena

Gaya hidup sehat Jepang

walatrasehatmata.biz.id – Jepang memimpin dunia dengan harapan hidup tinggi dan anak-anak tersehat, menurut penelitian The Lancet pada 2025. Warga Jepang hidup hingga usia 80 tahun, dengan 73 tahun bebas penyakit. Naomi Moriyama, penulis Secrets of the World’s Healthiest Children, mengungkap rahasia gaya hidup sehat Jepang. Misalnya, pola makan rendah kalori dan aktivitas fisik rutin menjadi

Kesehatan mental informasi negatif

walatrasehatmata.biz.id – Banjir informasi negatif, seperti berita kerusuhan dan respons pemerintah yang lambat, mengganggu kesehatan mental masyarakat Indonesia pada September 2025. Media sosial penuh dengan video dan komentar provokatif, sementara notifikasi ponsel terus mengalir. Misalnya, Arnold Lukito, psikolog dari Tabula Rasa, menjelaskan bahwa paparan berita buruk memicu kecemasan dan stres. Selain itu, ia menekankan pentingnya