Penyakit PES: Gejala, Penularan, & Pencegahan
walatrasehatmata.biz.id – Penyakit PES atau Pesteurellosis adalah infeksi bakteri Yersinia pestis yang menyerang tikus/hewan pengerat dan dapat menular ke manusia melalui kutu tikus sebagai vektor utama – dikenal juga sebagai “Black Death” versi modern. Sebagai contoh, WHO catat 1.000-2.000 kasus global/tahun, terutama di Afrika, Asia, Amerika, dengan fatalitas 30-60% jika tidak diobati dalam 24 jam. Selain itu, di Indonesia, kasus sporadis di Jawa Timur dan Papua, terakhir 2023 di Malang. Dengan demikian, penyakit ini dibagi 3 jenis: PES Kelenjar Getah Bening (bubonic), PES Infeksi Luas (septicemic), dan PES Pneumonik (pneumonic). Oleh karena itu, artikel ini sajikan gejala, penularan, pencegahan, pengobatan, dan update 2025.
Jenis & Gejala Penyakit PES
Penyakit PES memiliki 3 bentuk klinis dengan gejala khas:
| Jenis | Gejala Utama | Masa Inkubasi | Fatalitas Tanpa Obat |
|---|---|---|---|
| Kelenjar Getah Bening (80% kasus) | Demam tinggi 39-40°C, menggigil, pembengkakan kelenjar getah bening (buboes) di ketiak/paha, nyeri hebat, mual | 2-6 hari | 30-60% |
| Infeksi Luas (septicemic) | Demam, lemas ekstrem, pendarahan kulit (bintik hitam), syok, kegagalan organ | 1-3 hari | 90-100% |
| Pneumonik (paru-paru) | Batuk darah, sesak napas, nyeri dada, demam, penularan antarmanusia via droplet | 1-3 hari | 100% |
Sebagai contoh, buboes adalah tanda klasik, ukuran telur ayam, muncul 2-6 hari pasca gigitan kutu. Selain itu, CDC: “PES pneumonik paling berbahaya, menular via udara seperti flu”. Dengan demikian, diagnosis dini via tes darah/kultur bakteri krusial.
Cara Penularan Penyakit PES
Penyakit PES menular melalui 5 jalur utama:
- Gigitan kutu tikus (Xenopsylla cheopis) yang sebelumnya hisap darah tikus terinfeksi – vektor 90% kasus.
- Droplet udara dari penderita PES pneumonik saat batuk/bersin.
- Kontak langsung dengan luka/nanah penderita.
- Kontak tidak langsung via tanah/air tercemar bakteri.
- Makanan/minuman terkontaminasi kotoran tikus.
Sebagai contoh, kutu hidup 6-12 bulan, lompat 30 cm, aktif malam hari. Selain itu, hewan peliharaan (kucing) bisa jadi perantara jika terinfeksi. Dengan demikian, risiko tinggi di daerah kumuh, gudang, sawah.
Pencegahan Penyakit PES
Penyakit PES dicegah dengan 3 strategi utama:
- Lingkungan bersih: Gunakan racun tikus (rodentisida), tutup lubang masuk, simpan makanan di wadah kedap, bersihkan rumah 2x/minggu.
- Proteksi diri: Pakai masker N95, sarung tangan saat kontak penderita; hindari daerah endemik tanpa sepatu.
- Kebersihan makanan: Cuci sayur/buah dengan air mengalir, masak daging hingga matang, hindari air mentah.
Sebagai contoh, Kemenkes RI: “Vaksin PES tersedia untuk pekerja laboratorium, tapi tidak untuk publik”. Selain itu, obat pencegahan: Doxycycline 100mg 2x/hari selama 7 hari pasca paparan. Dengan demikian, lapor Dinkes jika temukan tikus mati massal.
Pengobatan & Update 2025
Penyakit PES sembuh 100% jika diobati dini dengan antibiotik:
- Streptomycin IM 1g 2x/hari (7-10 hari).
- Alternatif: Gentamicin, Doxycycline, Ciprofloxacin.
Sebagai contoh, pasien harus isolasi 48 jam setelah antibiotik dimulai. Selain itu, update 2025: WHO luncurkan rapid test PES (hasil 15 menit), distribusi ke Indonesia Q1 2026. Dengan demikian, Kemenkes: “Laporan kasus wajib <24 jam”. Oleh karena itu, hotline 119 ext. 9.
Penyakit PES: Bakteri Yersinia pestis. Oleh karena itu, gigitan kutu. Sebagai contoh, 3 jenis. Selain itu, demam buboes. Dengan demikian, bersihkan rumah. Akibatnya, aman 2025!
You may also like

Cacingan: Gejala, Cara Mengobati, dan Pencegahan Ampuh 2025

Panu: Penyebab, Gejala, & Cara Ampuh Hilangkan dalam 7–14 Hari

