5 Dampak Media Sosial dan Mental Gen Z 2025

walatrasehatmata.biz.id – Media sosial dan mental Gen Z jadi isu penting di 2025, menurut Healthline. Gen Z, sering disebut “generasi stroberi”, gunakan platform seperti Instagram dan TikTok untuk ekspresi diri, tapi hadapi tantangan mental. Pertama-tama, penggunaan berlebihan picu kecemasan. Untuk itu, simak 5 dampak media sosial dan mental Gen Z serta solusinya.
Krisis Kepercayaan Diri di Media Sosial Gen Z
Pertama-tama, fenomena akun kedua Instagram tunjukkan krisis kepercayaan diri Gen Z, menurut CNN Indonesia. Banyak Gen Z sembunyikan jati diri di akun pribadi untuk ekspresi leluasa. Untuk itu, ini refleksikan rasa tidak aman. Selain itu, Rhenald Kasali dalam Strawberry Generation sebut Gen Z kreatif tapi rentan emosional. Dengan demikian, media sosial dan mental Gen Z saling terkait.
Kecemasan dan Depresi dari Penggunaan Berlebih
Selanjutnya, penggunaan media sosial lebih dari 3 jam sehari tingkatkan risiko kecemasan dan depresi dua kali lipat, menurut Health and Human Services. Gen Z hadapi tekanan validasi, seperti likes atau komentar. Oleh karena itu, media sosial dan mental Gen Z perlu keseimbangan. Untuk itu, batasi waktu layar untuk kurangi dampak negatif.
Validasi Eksternal dan Generasi Stroberi
Ketiga, Gen Z, dijuluki “generasi stroberi”, butuh validasi eksternal, kata Rhenald Kasali via Kompas. Media sosial perkuat kebutuhan ini lewat likes dan followers. Selain itu, minimnya ketahanan hadapi kegagalan buat Gen Z rentan. Sebagai hasilnya, kesehatan mental Gen Z terdampak. Untuk itu, fokus pada nilai diri internal penting.
Sisi Positif: Edukasi dan Kreativitas
Keempat, media sosial tak selalu negatif. Banyak Gen Z ciptakan konten edukatif di TikTok, seperti isu kesehatan mental, menurut Forbes. Platform ini juga jadi sumber penghasilan dan passion. Oleh karena itu, media sosial dan mental Gen Z bisa positif dengan konten bermakna. Selain itu, ikuti akun kredibel untuk inspirasi sehat.
Solusi: Kontrol Diri dan Keseimbangan
Terakhir, kontrol diri jadi kunci atasi dampak negatif, menurut Psychology Today. Batasi waktu media sosial, pilih konten edukatif, dan patuhi UU ITE untuk ekspresi aman. Untuk itu, keseimbangan wujudkan manfaat media sosial. Sebagai hasilnya, Gen Z bisa jaga kesehatan mental di 2025.
Kesimpulan
Media sosial dan mental Gen Z di 2025 bawa tantangan seperti kecemasan dan krisis kepercayaan diri, tapi juga peluang edukasi. Dengan demikian, kontrol diri dan konten positif jadi solusi. Selain itu, batasi waktu layar untuk kesehatan mental. Oleh karena itu, gunakan media sosial bijak untuk hidup seimbang.
You may also like

Iritabilitas Kesehatan Mental: Tanda dan Solusi

Prokrastinasi Gen Z: Dampak dan Cara Mengatasinya
